Jengkol, anda pasti tak asing dengan makanan yang satu ini bukan ?. Ya makanan yang dikenal karena baunya yang harum ini ternyata mengandung sejuta manfaat. Tapi siapa yang menyangka ternyata jengkol tidak hanya terkenal di Indonesia loh! Di negara tetangga kita seperti Malaysia dan Thailand jengkol juga terkenal, saking terkenalnya jengkol di negara kita konsumsi jengkol dalam sehari dapat mencapai 100 ton, Waw angka yang fantastis bukan gan :)
Kalo ngomongin Manfaat Jengkol, banyak sekali manfaat yang belum kita ketahui dari buah yang dapat tumbuh hingga ketinggian 10-26 meter, dengan bentuk buah gepeng dan berbelit, buah berwarna lembayung tua, dan pastinya baunya yang super harum itu loh, yang bikin kontroversi di mayrakat tentu tak ada habisnya, berikut manfaat jengkol
1. Kaya akan kabohidrat, , vitamin A, vitamin B, , fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
2. Kadar protein pada jengkol ternyata lebih tinggi dari tempe yang selama ini terkenal dengan proteinnya tersebut, yaitu 23,3 g protein per 100 g jengkol, sedangkan tempe hanya mengandung 18,3 g protein per 100 g tempe.
3. Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada jengkol, sekitar 4,7 g zat besi per 100 g jengkol.
4. Jengkol juga baik loh untuk kesehatan tulang dan gigi, karena dalam 100 g jengkol mengandung 140 mg kalsium.
5. Selain itu, dalam jengkol juga mengandung fosfor, dimana Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g).
Catatan
Walaupun Jengkol memiliki banyak manfaat, tapi jangan karena jengkol memiliki banyak manfaat kita jadi memakannya sebanyak-banyaknya, karena jika dimakan berlebihan jengkol juga dapat menimbulkan efek samping loh gan, salah satunya adalh Saat dicerna jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) yang dibuang ke ginjal. Di sinilah efek yang sering ditakuti oleh orang-orang, yaitu jengkoleun atau jengkolan. Jengkolan terjadi saat asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuang air seni. Jika pH darah kita netral, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
Risiko terkena jengkolan ini tidak tergantung pada banyaknya jengkol yang dikonsumsi, tetapi bergantung pada kerentanan tubuh seseorang. Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja dapat menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.
Sumber : http://www.liputanberitanews.com/2015/04/manfaat-jengkol-muda-untuk-diabetes.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar